Saturday, December 24, 2016

Periode Elizabeth



2.1   Latar Belakang Munculnya Periode Elizabeth
2.1.1 Periode Setelah Chaucer
Penemuan yang sangat penting pada masa ini adalah ditemukannya percetakan. William Caxton (1422 – 1490) mendirikan penerbitan di London, dekat dengan Westminster Abbey tahun 1442 dan mencetak hampir seratus karya sastra, dimana yang sebagiannya juga merupakan terjemahan dirinya. Terjemahannya mampu menempatkan dirinya dalam dunia sastra Inggris sekaligus dalam sejarah percetakan. Salah satu karya yang pernah dicetak oleh Caxton adalah Morte D’Arthur oleh Sir Thomas Malory.
Hadirnya percetakan penerbitan merupakan salah satu bukti bahwa ada sebuah gerakan baru yang dinamakan Renaissance (New Birth) telah memasuki tanah Inggris. Gerakan baru yang dimulai dari Italia pada awal abad ke-14 menyebar ke seluruh Eropa bagain barat selama kurang lebih dua abad kemudian[1].
Dante (1265-1321) sebagai orang pertama yang menunjukkan perubahan pemikiran dan aspirasi manusia. Penulis Inggris pertama yang mendapat julukan sebagai figure Renaissance adalah Sir Thomas Wyatt  dan Earl of Surrey. Wyatt dianggap telah memperkenalkan Sonnet yang dikembangkan oleh Petrarch di Italia kedalam puisi Inggris sekaligus bentuknya. Hampir semua puisinya berhubungan dengan cinta. Sementara Surrey menulis beberapa soneta untuk menghargai karya-karya Wyatt. Karena ia memperkenalkan Blank Verse ke dalam sastra Inggris dan karena kehadirannya yang kadang-kadang begitu naturalistik membuat ia menempati tempat tertinggi diantara para penulis Renaissance di Inggris[2].
2.1.2        Masa Elizabeth  (1550 – 1620)
Periode Elizabeth berlangsung pada tahun 1550 – 1620. Ratu Elizabeth naik tahta menjelang akhir tahun 1558. Elizabeth adalah ratu yang bijaksana. Ia berhasil memecahkan masalah-masalah penting seperti keagamaan, perdamaian dengan Skotlandia, pengukuhan pemerintah nasional, dan mencapai prestasi prestasi seperti perdagangan internasional, kekuatan di lautan, dan kemenangan-kemenangan atas Armada Spanyol.
Masa Elizabeth dalam dunia sastra Inggris dikenal dengan sebutan The Golden Age (masa keemasan). Sastra mengalami puncak perkembangan pada masa pemerintahan Elizabeth. Pada masa Elizabeth semua keraguan nampaknya sirna dari sejarah masyarakat Inggris. Setelah masa pemerintahan Edward dan Mary, dengan kekalahan dan kehancuran moral diluar negeri, pergantian tampuk kekuasaan raja seperti sunrise after a long night[3].
Elizabeth dengan semua kesombongan dan ketidak konsistensiannya, secara perlahan mencintai Inggris dan kebesaran tanah Inggris, dan hal tersebut telah menginspirasi semua orang dengan patriotisme yang tak terbatas yang dibangga-banggakan dalam Shakespeare dalam karyanya Faery Queen. Dibawah pemerintahannya, negara Inggris berkembang dengan lompatan yang lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya dan sastra Inggris mencapai titik puncak perkembangannnya.
Tetapi, pada zaman pemerintahan Elizabeth ini muncullah toleransi dalam menjalankan praktik kehidupan beragama. Di bawah kepemimpinannya, Elizabeth menemukan bahwa kerajaan terpecah-belah dengan sendirinya. Penduduk bagian utara mayoritas beragama Katolik dan bagian selatan pemeluk Protestan yang fanatik[4].
2.1.3        Latar Belakang Sosial Masyarakat Inggris Periode Elizabeth
Pada tahun 1559 parlemen mengesahkan undang-undang yang isinya meniadakan kekuasaan paus di Gereja di Inggris, dan membentuk Gereja Anglikan dengan Monarki Inggris sebagai pimpinan tertinggi dan hierarki pejabat-pejabat gereja yang bertanggung jawab kepada Monarki.
Pada masa pemerintahan Elizabeth muncul tokoh kesusastraan yang dikenal di seluruh dunia, yaitu William Shakespeare. Pada masa itu, ratusan karya sastra yang ditulis oleh pujangga-pujangga Inggris selain Shakespeare juga bermunculan dan dapat dikatakan kesustraan Inggris mencapai zaman keemasan.


2.1.4        Latar Belakang Sosial Politik
Sejarah kesustraan Inggris bermula dengan terjadinya peristiwa Renaissance atau yang juga dikenal sebagai keliharn baru (New Birth). Pada abad ke-15 dan 16 adalah masa Renaissance Eropa (kelahiran baru), salah satu dari gerakan 3 atau 4 transformasi besar dalam sejarah Eropa[5].  Masa kesustraan ini disebut sebagai zaman Elizabeth karena terjadi pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I di Inggris.
Masa Renaissance bermula terjadi di Italia di awal abad ke-14. Kemudian menyebar ke seluruh Eropa termasuk Inggris. Terbentuknya ide baru, yaitu penemuan kembali budaya Yunani beserta pemikirannya menjadi hal pokok yang dipelajari pada zaman Renaissance. Dalam kehidupan manusia dirasakan adanya penemuan (kelahiran) kembali martabat, kekuasaan, dan kekuatannya. Tetapi dalam kehidupan beragama, kekuasaan gereja yang dahulu begitu sangat mendominasi, pada zaman ini mulai ditinggalkan. Penemuan ide ini (penemuan kembali budaya Yunani beserta pemikirannya) semakin tersebar luas dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.
Hal lain yang menjadi cikal bakal Renaissance adalah perlawanan terhadap dominasi gereja oleh Martin Luther (1483 – 1546) yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya agama Kristen. Martin Luther dibesarkan dalam lingkungan yang akrab dengan praktik-praktik ksalehan katolik tradisional. Martin Luther merupakan orang yang sangat mendukung terhadap gerakan reformasi gereja. Pada 31 Oktober 1517, Luther dengan penuh keberanian memasang pernyataan mengenai iman kepercayaan Kristen disatu gerbang gereja di Wittenberg , Jerman. Ia menentang keras ajaran tradisional bahwa Paus adalah penghubung antara Tuhan dan umat Kristen, karena ia berpendapat bahwa setiap manusia bias berhubungan dengan Tuhan tanpa harus melalui Sri Paus[6].
2.1.5        Dampak Tidak Langsung dari Italia terhadap perkembangan Renaissance di Inggris
Pada saat jatuhnya Konstantinople pada tahun 1453, para cendekiawan dan ilmuwan Yunani pindah ke Italia dengan segudang manuscript penegtahuan yang sangat berharga, dimana pertama kalinya barat secara langsung juga berhubungan dan belajar dengan pelajar atau ilmuwan Yunani yang mengunjungi Italia[7].
2.2 Karakteristik-karakteristik pada Periode Elizabeth
2.2.1 Karakteristik-karakteristik umum:
·         Pakaian bagi mereka yang hidup di zaman ini adalah tanda berada di posisi atau kelas manakah mereka. Kebanyakan dari laki-laki di periode ini bertambah pendek, sedangkan wanita berambut panjang, dan ujung rambut pada kepala dibentukseperti hati. Baju mereka berkerah tinggi dan mewah.
·         Hanya para anak laki-laki yang hidup di kelas atas yang bersekolah di periode ini. Selama enam hari dalam seminggu dari jam enam hingga sebelas pagi kemudian dilanjutkan pada jam satu sampai enam sore. Mereka mempelajari Latin grammar dan classical literature.
·         Wanita tidak memiliki hak memilih, kesempatan bersekolah dan bekerja. Anak perempuan yang mampu untuk bersekolah hanya diajarkan bidang non-academic dirumah, seperti memasak, berkebun, menenun atau apapun yang bisa membuat suasa di rumah lebih menyenangkan. Wanita yang telah menikah dan kemudian suaminya meninggal, akan mendapatkan 1/3 persen dari kekayaan suaminya.
·         Pada umumnya, pernikahan di lakukan oleh seorang pria di usia antara 28-29 tahun, sedangkan wanita di usia 25-26 tahun. Hal ini dikarenakan meraka ingin memiliki keuangan yang cukup untuk memulai sebuah pernikahan. Rata-rata pernikahan di abad ini hanya bertahan hingga usia pernikahan ke 20 tahun.
·         Penduduk yang hidup di abad Elizabethan percaya akan takhyul dan ilmu perbintangan.
·         Pernah ada wabah penyakit yang disebut the black death. Penyakit ini diawali dengan adanya luka berdarah dan kemudian menjadi hitam. Ditularkan oleh kutu dan menyebabkan bau busuk.
2.2.2 Karakteristik-karakteristik khusus:
·         Di periode ini, ditemukan berbagai keanekaragaman kekreatifan yang tak terbatas dalam pembuatan karya sastra, baik itu dari puisi, drama dan soneta. Siapapun yang berkarya di abad ini sangat dihargai oleh para penikmat seni, karena pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I (1558-1603), sastra telah mengalami kemajuan yang pesat dan telah berkembang jauh lebih dari periode pertengahan. Oleh karena itu, periode Elizabeth disebut juga periode keemasan, Golden Age. Romance adalah salah satu jenis karya sastra yang ada di periode ini, lebih mengikuti suara hati namun masih dipengaruhi oleh karya sastra Yunani klasik. Jenis lainnya yaitu tragedy dan comedy. Pada umumnya tragedi berakhir dengan kesedihan atau kematian sedangkan komedi berakhir dengan kebahagiaan.
·         Kebanyakan penulis sastra di abad ini adalah laki-laki. Contohnya, William Shakespeare (1564-1616) sebagai penulis drama yang paling terkenal di abad Elizabethan. Dengan karya-karyanya Romeo and Juliet, Hamlet, dan masih banyak lagi. Dia menulis 37 lakon dan 154 soneta. Tulisan puisi yang terkenal adalah The Faery Queen, puisi ini adalah puisi terpanjang dalam kesusastraan Inggris yang ditulis oleh Edmund Spenser (1552-15990). Prosa di abad Elizabethan banyak memakai bahasa perumpamaan atau bahasa yang dibuat-buat dari semua pengetahuan yang telah dipahami penulis, seperti Eupheus The Anatomy of Wit yang ditulis oleh Jhon Lyli (1554-1606).
·         Di periode Elizabethan, perselihian paham antara Catholics dan Protestants berhasil didamaikan oleh Ratu Elizabeth I. Dari sini muncullah toleransi beragama, yang mana penduduk di wilayah utara Inggris beragama Katolik dan penduduk di wilayah selatan beragama Protestan. Oleh karena usahanya ini, Ratu Elizabeth I dihormati oleh pejabat Protestan yang menjabat di akhir pemerintahan ayahnya, Raja Henry VIII.
·         Di tahun 1576, teater pertama di Inggris dibuka untuk umum. Bermain drama tidak lagi di atas pageant wagons, namun sudah dilakukan diatas bangunan, bangunan yang paling terkenal di abad ini bernama the globe. The globe berbentuk bundar dengan atap terbuka langsung mengarah ke atas langit, dapat diisi sekitar 3000 penonton dalam satu kali pementasan drama.
2.3. Jenis-jenis Karya Sastra pada Periode Elizabeth beserta Tokoh-tokohnya
2.3.1        Prosa
2.3.1.1  Prose Fiction
Pada awal periode, Prose Fiction merupakan jenis karya yang muncul pada zaman modern. Karya yang pertama, “Novella”, diterjemahkan berasal dari penulis-penulis Itali. Sedangkan karya lainnya masih bersifat sederhana dan hanya tentang sejarah, kemudian mereka melengkapi karya tersebut dengan drama Elizabethan. termasuk beberapa karya Shakespeare. Karya yang paling penting pada tahun 1556 yaitu Painter’s Palace of Pleasure.
Dapat disimpulkan bahwa prosa pada zaman ini telah mengalami perubahan. Dari segi penggunaan bahasa dan kalimat yang sederhana hingga penggunaan tokoh yang berbeda dengan sebelumnya.
Berikut ini adalah tokoh-tokoh yang terkenal pada periode Elizabeth :
§  John Lyly
Karya pertama yang dibuat adalah English Prose Fiction berisi tentang moral dan sikap dalam bentuk cerita. Pada tahun 1578, John Lyly ketika berumur 25 tahun datang dari Oxford ke London untuk mempelajari tentang Renaissance dan dia mulai fokus untuk menentukan dirinya sebagai seseorang yang baru mempelajari sastra atau orang yang sudah ahli di bidang sastra. Dia memperoleh kesuksesan semenjak menerbitkan buku yang berjudul Euphues The Anatomy of Wit (1579) dan Euphues and His England (1580). 'Euphues’ sendiri memiliki arti yaitu 'the well−bred man' (lelaki bertabiat baik) yang membahas tentang moral pada aspek cinta, agama, sikap. Euphues The Anatomy ini bercerita tentang cinta segitiga, yaitu dua sahabat yang mencintai gadis yang sama.
Gaya penulisan Lyly itu yang paling menonjol di periode Renaissance dan menyebar luas di Eropa Barat karena kemurnian dan keindahan karya seni yang disesuaikan dengan seni prosa dalam bentuk sederhana. Cerdik, pintar dalam menyeimbangkan antara kata, klausa, frasa dengan cara aliterasi dan asonasi.
Gaya penulisan Lyly yang lainnya adalah pertanyaan retoris, sindiran untuk sejarah klasik, dan sastra, perumpamaan rangkaian yang baik dari semua pengetahuan yang telah ia kuasai, terutama pada kumpulan fabel fantasi (Middle Ages from the Roman writer Pliny).
Dalam sastra tiruan 'Euphues' yang berkembang menjadi sebuah cerita seri roman ‘Arcadia’ oleh Sir Philip Sidney. Pada abad ke 16, sebagian besar ada cerita seri tentang kehidupan, semangat, kehidupan orang miskin. Cerita yang realistis itu disebut dengan picaresque yang berasal dari bahasa Spanyol yaitu picaro.


§  Thomas Nashe (1567-1600)
Ia adalah seorang jurnalis dan juga ahli menulis satir. Beberapa karyanya banyak yang menyindir para petinggi atau penguasa gereja, skandal-skandal yang dilakukan oleh masyarakat elit. Karyanya yang terkenal adalah The Unfortunate Traveller, The Life of Jack Wilton.
§  Sir Philip Sidney (1554-1586)
Ia lahir dari keluarga kaya di sebuah kota di Inggris. Dia menempuh pendidikan di Schrewbury School dan melanjutkan ke Oxford University. Karyanya yang paling terkenal adalah The Arcadia (1590). Arcadia berbentuk pastoral romance yang merupakan kumpulan nyanyian dan soneta yang ditujukan kepada Lady Penelope Devereux dan Lady Rich. Ada beberapa pengikut dari Sidney yaitu Robert Greene dan Thomas Lodge. Lodge’s Rosalynde’ juga banyak dipengaruhi oleh Lyly.
2.3.2        Elizabethan Lyric Poetry
Pada periode Elizabeth, karya sastranya tergolong bernada romantic.hal ini dibuktikan dengan penggunaan bahasa yang segar, masih dipengaruhi karya sastra klasik dan Italia, juga masih mengikuti suara hati. Beberapa penyair tersohor pada periode ini adalah:
§  Edmun Spenser (1552-1599)
Edmun spencer, ia dilahirkan di London pada tahun 1552. Ia dikenal sebagai seorang yang idealis, kritis dan dinamis. Spenser merupakan tokoh yang berpengaruh pada periode Elizabeth dan menjadi salah satu tokoh utama dalam puisi Inggris. Semenjak 1579, Spenser menerbitkan kumpulan puisinya yang menjadi awal tanda dimulainya periode Elizabeth. Kumpulan puisi tersebut dinamakan dengan 'The Shepherd's Calendar'. Ini adalah satu seri cerita tentang pastor (Spenser menyebutnya dengan nama klasik, eclogue. Kumpulan puisi ini berisi satu cerita tentang pastor, dengan berbagai topik yang ada didalamnya seperti pujian untuk Queen Elizabeth, perdebatan agama, percintaan, dan lain-lain.
Dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri lirik dalam puisi ini menunjukkan periode Elizabeth. Ciri-ciri tersebut adalah jelas, indah, sebuah nyanyian, gembira, dan sangat baik.
 Pada salah satu puisinya, ia pernah bercerita tentang bagaimana manusia, khususnya para pengembala hidup dibawah tekanan beberapa aturan pemimpinnya. Salah satu karyanya The Fairy Queen menjadi sajak terpanjang yang terkenal dalam kesusastraan Inggris pada era itu. Topiknyapun beragam-tentang puisi percintaan pada umumnya untuk kepastian Rosalind, perdebatan-perdebatan agama, pertanyaan tentang moral, jenis puisi Inggris, dan pujian untuk Ratu Elizabeth.

§  Thomas Sackville (1536-1608)
Terkenal dengan karyanya yang berjudul The Mirror of Magistrates, yang menggambarkan kehidupan para penguasa pada jaman itu.
§  Beberapa penyair terkenal lainnya, Earl of Essex (seorang penyair dari kerajaan) dengan karyanya yang berjudul To Plead My Faith. Selanjutnya Sir Walter Raleigh dengan sebuah karyanya yang ditujukan langsung untuk Ratu Elizabeth, yang berjudul To Queen Elizabeth. Dan yang mengejutkan adalah karya dari Ratu Elizabeth sendiri, yang berjudul When I was Fair and Young. Puisi ini bercerita tentang kehidupan Ratu Elizabeth di saat muda dengan penuh ketakutan akan dunianya.
§  Adapun karya yang belum disebutkan pada periode Elizabeth ini, diantaranya: George Gascoigne (about 1530−1577), a courtier and soldier, who bridges the gap between Surrey and Sidney; Sir Edward Dyer (about 1545−1607), a scholar and statesman, author of one perfect lyric, 'My mind to me a kingdom is'; John Lyly (1553−1606), the Euphuist and dramatist; Nicholas Breton (about 1545 to about 1626), a prolific writer in verse and prose and one of the most successful poets of the pastoral style; Robert Southwell (about 1562−1595), a Jesuit intriguer of ardent piety, finally imprisoned, tortured, and executed as a traitor; George Peele (1558 to about 1598), the dramatist; Thomas Lodge (about 1558−1625), poet, novelist, and physician; Christopher Marlowe (1564−1593), the dramatist; Thomas Nash (1567−1601), one of the most prolific Elizabethan hack writers; Samuel Daniel (1562−1619), scholar and critic, member in his later years of the royal household of James I; Barnabe Barnes (about 1569−1609); Richard Barnfield (1574−1627); Sir Walter Ralegh (1552−1618), courtier, statesman, explorer, and scholar; Joshua Sylvester (1563−1618), linguist and merchant, known for his translation of the long religious poems of the Frenchman Du Bartas, through which he exercised an influence on Milton; Francis Davison (about 1575 to about 1619), son of a counsellor of Queen Elizabeth, a lawyer; and Thomas Dekker (about 1570 to about 1640), a ne'er−do−weel dramatist and hack−writer of irrepressible and delightful good spirits.
§  John Donne and The Beginning of The Methaphysical Poetry
Pada akhir abad 16, puisi-puisi John Donne disajikan dalam bentuk yang baru dan gaya penulisan yang aneh. Selama periode ini, ia menulis puisi cinta. Kemudian ketika hidup dengan istri dan anak-anak di pasti ketergantungan pada pengunjung yang mulia, ia berpaling kepada puisi religius.
Membedakan karakteristik umum puisi John Donne adalah kombinasi yang luar biasa antara bentuk lirik para cendikiawan dan roh.
Keanehan yang pasti luar biasa pada puisi ini yaitu proses ekstrim yang terlalu berlebihan sedangkan pengembangannya cukup sedikit,  John Donne menggunakan kemampuan berpikir dan logika secara lisan yang benar-benar tidak masuk akal.
Oleh karena itu, karakteristik dari John Donne dan pengikut-pengikutnya disebut ‘Metaphysical’ (Philosophical) atau ‘Fantastic’.
2.3.3        The Sonnet
Awal mulanya sonata dimulai abad ke 13 di Itali. Pada abad ke 14 di Pettrach dibawa oleh Laura (Conzoniere) , ia membuktikan bahwa soneta adalah bentuk puisi pertama tentang kesetiaan kepada seorang wanita yang biasanya tidak bisa dicapai, biasanya 14 baris. Pada awal 16, soneta dibawa ke Inggris oleh Sir Thomas Wyatt dan Henry Howard Earl of Surrey, mereka mengadaptasi soneta ke dalam bahasa Inggris.
2.3.4        The Influenced of Classical Comedy and Tragedy
Kemajuan komedi pada periode ini dipengaruhi oleh sastra klasik. Komedian pertama Inggris yaitu Ralph Roister Doister. Karya tragedy pertama yang terkenal pada masa klasik yaitu Gorboduc atau Forrex atau Porrey oleh Thomas Norton dan Thomas Sackville.

2.3.5        The Chronical-history Play
The chronical-history play berisi tentang peristiwa-peristiwa utama di sebagian atau seluruhnya pada kekuasaan Elizabeth dan sebagai akibat dari keinginan masyarakat Inggris untuk mengetahui sejarah negara Inggris. Metode dramanya pun hampir sama dengan drama universitas yang juga berkaitan dengan raja sejarah klasik.
2.3.6    Drama (An Elizabethan Stage)
                                    Drama adalah karya sastra yang berkembang pesat pada periode ini dan ditulis di London. Dimana drama tidak hanya mengajarkan agama dan moral tapi juga memperlihatkan kehidupan manusia. Pada pertengahan pemerintahan Elizabeth, tidak ada tempat untuk pertunjukan teater. Jika ingin mementaskan drama, para pemain terlebih dulu mencari tempat yang tersedia. Contohnya tempat terbuka, hall, quadrangle[8], the globe[9]. Di bagian dalam bangungan ini ada panggung pentas yang menghadap langsung ke arah penonton. Selain itu, ada juga tiring house[10]. Ada empat tingkatan tempat bagi para penonton yang datang ke the globe. Tingkatan paling atas adalah tempat duduk bagi para raja, ratu serta bangsawan. Tingkatan kedua dari atas adalah tempat duduk bagi masyarakat yang berada di upper middle class, seperti pebisnis dan warga biasa yang kaya. Tingkatan selanjutnya, bagi para perwira rendahan dan petani yang berada di middle class. Dan tingkatan terkahir disebut sebagai standing room only, ruang ini diperuntukkan bagi masyarakat working class, mereka menonton pementasan drama langsung berhadapan dengan panggung sambil berdiri.
Penulis drama yang terkenal ialah:
§   Christopher Marlowe (1564-1593)
Ia adalah anak seorang tukang sepatu. Lahir beberapa bulan sebelum Shakespeare di Canterbury. Ia mengenyam pendidikan di The Town Grammar School dan di Cambridge University. Kehidupan Marlowe sungguh bebas dan liar sebagaimana para pujangga lainnya, akibat kebebasannya dia melakukan perkelahian di sebuah club malam yang mengakibatkan kematian dirinya. Beberapa karya Marlowe, ditempatkan pada posisi penting dalam sejarah karya sastra Inggris, seperti The Tragic History of dr. Faustus bercerita tentang ambisi seorang dokter yang ingin menguasai ilmu pengetahuan di seluruh dunia, hingga ia merelakan diri untuk menjual nyawanya pada setan. Selanjutnya adalah Tamburlaine, yang menginspirasikan Inggris untuk menguasai dunia.
§  William Shakespeare (1564-1616)
Ialah seorang penyair dan dramawan terbesar di Inggris. Dan juga pujangga besar sepanjang massa yang karyanya masih dihargai sampai saat ini. Beberapa contoh karyanya ialah, Romeo and Juliet, The Comedy of Error, A midsummer Nights Dream, Julius Caesar, Hamlet, dan lain-lain. Karir Shakespeare sebagai seorang dramawan dibagi menjadi empat periode yaitu, periode eksperimen (1588-1596), periode ini ditandai dengan sifat-sifat kemudaan atau keremajaan dirinya. Periode perkembangan (1596-1602), masa dimana Shakespeare sudah menunjukkan kecermatan dan pengetahuan tentang sifat-sifat manusia. Periode depresi (1602-1608), pada masa ini, Shakespeare menunjukkan kematangan jiwa dan puncak perkembangan artisitik. Dan yang terakhir adalah periode ketenangan (1608-1613), di periode ini adalah akhir masa produktif Shakespeare.












[1] Samekto. Ikhtisar: Sejarah Kesusasteraan Inggris, Jakarta, PT. Gramedia, 1974, hlm.24.
[2] H Haikal, Renissance dan Reformasi, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, hlm.19.
[3] Edward Albert, History of English Literature, Oxford, University Press, 6th edition, 1979, hlm.70.
[4] Ibid, hlm.71
[5] Robert Huntington Fletcher, A History of English Literature, Forgotten Books, 2008, hlm.40.
[6] Michael Alexander, A History of English Literature, Palgrave Macmillan, 3rd edition, 2013, hlm.87.
[7] H Haikal, hlm.27.
[8] Quadrangle adalah sebuah tempat terbuka yang berbentuk segi empat
[9] The globe suatu tempat berbentuk bundar dengan atap terbuka langsung mengarah ke atas langit
[10] tiring house ruangan besar yang terletak dibelakang panggung yang digunakan para aktor untuk beristirahat dan berganti pakaian

No comments:

Post a Comment