2.1 Latar
Belakang Munculnya Periode Elizabeth
2.1.1 Periode Setelah Chaucer
Penemuan
yang sangat penting pada masa ini adalah ditemukannya percetakan. William
Caxton (1422 – 1490) mendirikan penerbitan di London, dekat dengan Westminster
Abbey tahun 1442 dan mencetak hampir seratus karya sastra, dimana yang
sebagiannya juga merupakan terjemahan dirinya. Terjemahannya mampu menempatkan
dirinya dalam dunia sastra Inggris sekaligus dalam sejarah percetakan. Salah
satu karya yang pernah dicetak oleh Caxton adalah Morte D’Arthur oleh Sir
Thomas Malory.
Hadirnya
percetakan penerbitan merupakan salah satu bukti bahwa ada sebuah gerakan baru
yang dinamakan Renaissance (New Birth) telah memasuki tanah Inggris. Gerakan
baru yang dimulai dari Italia pada awal abad ke-14 menyebar ke seluruh Eropa
bagain barat selama kurang lebih dua abad kemudian[1].
Dante
(1265-1321) sebagai orang pertama yang menunjukkan perubahan pemikiran dan
aspirasi manusia. Penulis Inggris pertama yang mendapat julukan sebagai figure
Renaissance adalah Sir Thomas Wyatt dan
Earl of Surrey. Wyatt dianggap telah memperkenalkan Sonnet yang dikembangkan oleh
Petrarch di Italia kedalam puisi Inggris sekaligus bentuknya. Hampir semua
puisinya berhubungan dengan cinta. Sementara Surrey menulis beberapa soneta
untuk menghargai karya-karya Wyatt. Karena ia memperkenalkan Blank Verse ke dalam sastra Inggris dan
karena kehadirannya yang kadang-kadang begitu naturalistik membuat ia menempati
tempat tertinggi diantara para penulis Renaissance di Inggris[2].
2.1.2
Masa Elizabeth (1550 – 1620)
Periode
Elizabeth berlangsung pada tahun 1550 – 1620. Ratu Elizabeth naik tahta
menjelang akhir tahun 1558. Elizabeth adalah ratu yang bijaksana. Ia berhasil
memecahkan masalah-masalah penting seperti keagamaan, perdamaian dengan
Skotlandia, pengukuhan pemerintah nasional, dan mencapai prestasi prestasi
seperti perdagangan internasional, kekuatan di lautan, dan kemenangan-kemenangan
atas Armada Spanyol.
Masa
Elizabeth dalam dunia sastra Inggris dikenal dengan sebutan The Golden Age (masa keemasan). Sastra
mengalami puncak perkembangan pada masa pemerintahan Elizabeth. Pada masa
Elizabeth semua keraguan nampaknya sirna dari sejarah masyarakat Inggris.
Setelah masa pemerintahan Edward dan Mary, dengan kekalahan dan kehancuran
moral diluar negeri, pergantian tampuk kekuasaan raja seperti sunrise after a long night[3].
Elizabeth dengan semua kesombongan dan
ketidak konsistensiannya, secara perlahan mencintai Inggris dan kebesaran tanah
Inggris,
dan hal tersebut telah menginspirasi semua orang dengan patriotisme yang tak
terbatas yang dibangga-banggakan dalam Shakespeare dalam karyanya Faery
Queen. Dibawah pemerintahannya, negara Inggris berkembang dengan lompatan
yang lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya dan sastra Inggris mencapai
titik puncak perkembangannnya.
Tetapi,
pada zaman pemerintahan Elizabeth ini muncullah toleransi dalam menjalankan
praktik kehidupan beragama. Di bawah kepemimpinannya, Elizabeth menemukan bahwa
kerajaan terpecah-belah dengan sendirinya. Penduduk bagian utara mayoritas
beragama Katolik dan bagian selatan pemeluk Protestan yang fanatik[4].
2.1.3
Latar Belakang Sosial
Masyarakat Inggris Periode Elizabeth
Pada tahun 1559
parlemen mengesahkan undang-undang yang isinya meniadakan kekuasaan paus di
Gereja di Inggris, dan membentuk Gereja Anglikan dengan Monarki Inggris sebagai
pimpinan tertinggi dan hierarki pejabat-pejabat gereja yang bertanggung jawab
kepada Monarki.
Pada masa
pemerintahan Elizabeth muncul tokoh kesusastraan yang dikenal di seluruh dunia,
yaitu William Shakespeare. Pada masa itu, ratusan karya sastra yang ditulis
oleh pujangga-pujangga Inggris selain Shakespeare juga bermunculan dan dapat
dikatakan kesustraan Inggris mencapai zaman keemasan.
2.1.4
Latar Belakang Sosial
Politik
Sejarah kesustraan Inggris bermula
dengan terjadinya peristiwa Renaissance atau yang juga dikenal sebagai keliharn
baru (New Birth). Pada abad ke-15 dan 16 adalah masa Renaissance Eropa
(kelahiran baru), salah satu dari gerakan 3 atau 4 transformasi besar dalam
sejarah Eropa[5].
Masa kesustraan ini disebut sebagai zaman
Elizabeth karena terjadi pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I di Inggris.
Masa
Renaissance bermula terjadi di Italia di awal abad ke-14. Kemudian menyebar ke
seluruh Eropa termasuk Inggris. Terbentuknya ide baru, yaitu penemuan kembali
budaya Yunani beserta pemikirannya menjadi hal pokok yang dipelajari pada zaman
Renaissance. Dalam kehidupan manusia dirasakan adanya penemuan (kelahiran)
kembali martabat, kekuasaan, dan kekuatannya. Tetapi dalam kehidupan beragama,
kekuasaan gereja yang dahulu begitu sangat mendominasi, pada zaman ini mulai
ditinggalkan. Penemuan ide ini (penemuan kembali budaya Yunani beserta
pemikirannya) semakin tersebar luas dengan ditemukannya mesin cetak oleh
Johannes Gutenberg.
Hal lain
yang menjadi cikal bakal Renaissance adalah perlawanan terhadap dominasi gereja
oleh Martin Luther (1483 – 1546) yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya
agama Kristen. Martin Luther dibesarkan dalam lingkungan yang akrab dengan
praktik-praktik ksalehan katolik tradisional. Martin Luther merupakan orang
yang sangat mendukung terhadap gerakan reformasi gereja. Pada 31 Oktober 1517,
Luther dengan penuh keberanian memasang pernyataan mengenai iman kepercayaan
Kristen disatu gerbang gereja di Wittenberg , Jerman. Ia menentang keras ajaran
tradisional bahwa Paus adalah penghubung antara Tuhan dan umat Kristen, karena
ia berpendapat bahwa setiap manusia bias berhubungan dengan Tuhan tanpa harus
melalui Sri Paus[6].
2.1.5
Dampak Tidak Langsung
dari Italia terhadap perkembangan Renaissance di Inggris
Pada saat jatuhnya Konstantinople pada tahun 1453, para
cendekiawan dan ilmuwan Yunani pindah ke Italia dengan segudang manuscript penegtahuan yang sangat
berharga, dimana pertama kalinya barat
secara langsung juga berhubungan dan belajar dengan pelajar atau ilmuwan Yunani
yang mengunjungi Italia[7].
2.2
Karakteristik-karakteristik pada Periode Elizabeth
2.2.1 Karakteristik-karakteristik umum:
·
Pakaian bagi mereka
yang hidup di zaman ini adalah tanda berada di posisi atau kelas manakah
mereka. Kebanyakan dari laki-laki di periode ini bertambah pendek, sedangkan
wanita berambut panjang, dan ujung rambut pada kepala dibentukseperti hati.
Baju mereka berkerah tinggi dan mewah.
·
Hanya para anak laki-laki
yang hidup di kelas atas yang bersekolah di periode ini. Selama enam hari dalam
seminggu dari jam enam hingga sebelas pagi kemudian dilanjutkan pada jam satu
sampai enam sore. Mereka mempelajari Latin
grammar dan classical literature.
·
Wanita tidak memiliki
hak memilih, kesempatan bersekolah dan bekerja. Anak perempuan yang mampu untuk
bersekolah hanya diajarkan bidang non-academic
dirumah, seperti memasak, berkebun, menenun atau apapun yang bisa membuat
suasa di rumah lebih menyenangkan. Wanita yang telah menikah dan kemudian
suaminya meninggal, akan mendapatkan 1/3 persen dari kekayaan suaminya.
·
Pada umumnya,
pernikahan di lakukan oleh seorang pria di usia antara 28-29 tahun, sedangkan
wanita di usia 25-26 tahun. Hal ini dikarenakan meraka ingin memiliki keuangan
yang cukup untuk memulai sebuah pernikahan. Rata-rata pernikahan di abad ini
hanya bertahan hingga usia pernikahan ke 20 tahun.
·
Penduduk yang hidup di
abad Elizabethan percaya akan takhyul dan ilmu perbintangan.
·
Pernah ada wabah
penyakit yang disebut the black death. Penyakit ini diawali dengan adanya luka
berdarah dan kemudian menjadi hitam. Ditularkan oleh kutu dan menyebabkan bau
busuk.
2.2.2 Karakteristik-karakteristik khusus:
·
Di periode ini,
ditemukan berbagai keanekaragaman kekreatifan yang tak terbatas dalam pembuatan
karya sastra, baik itu dari puisi, drama dan soneta. Siapapun yang berkarya di
abad ini sangat dihargai oleh para penikmat seni, karena pada masa pemerintahan
Ratu Elizabeth I (1558-1603), sastra telah mengalami kemajuan yang pesat dan
telah berkembang jauh lebih dari periode pertengahan. Oleh karena itu, periode
Elizabeth disebut juga periode keemasan, Golden
Age. Romance adalah salah satu
jenis karya sastra yang ada di periode ini, lebih mengikuti suara hati namun
masih dipengaruhi oleh karya sastra Yunani klasik. Jenis lainnya yaitu tragedy dan comedy. Pada umumnya tragedi berakhir dengan kesedihan atau
kematian sedangkan komedi berakhir dengan kebahagiaan.
·
Kebanyakan penulis
sastra di abad ini adalah laki-laki. Contohnya, William Shakespeare (1564-1616)
sebagai penulis drama yang paling terkenal di abad Elizabethan. Dengan
karya-karyanya Romeo and Juliet, Hamlet, dan masih banyak
lagi. Dia menulis 37 lakon dan 154 soneta. Tulisan puisi yang terkenal adalah The Faery Queen, puisi ini adalah puisi
terpanjang dalam kesusastraan Inggris yang
ditulis oleh Edmund Spenser (1552-15990). Prosa di abad Elizabethan banyak
memakai bahasa perumpamaan atau bahasa yang dibuat-buat dari semua pengetahuan
yang telah dipahami penulis, seperti Eupheus
The Anatomy of Wit yang ditulis oleh Jhon Lyli (1554-1606).
·
Di periode Elizabethan,
perselihian paham antara Catholics
dan Protestants berhasil didamaikan
oleh Ratu Elizabeth I. Dari sini muncullah toleransi beragama, yang mana
penduduk di wilayah utara Inggris beragama Katolik dan penduduk di wilayah
selatan beragama Protestan. Oleh karena usahanya ini, Ratu Elizabeth I
dihormati oleh pejabat Protestan yang menjabat di akhir pemerintahan ayahnya,
Raja Henry VIII.
·
Di tahun 1576, teater
pertama di Inggris dibuka untuk umum. Bermain drama tidak lagi di atas pageant wagons, namun sudah dilakukan
diatas bangunan, bangunan yang paling terkenal di abad ini bernama the globe. The globe berbentuk bundar dengan atap terbuka langsung mengarah ke
atas langit, dapat diisi sekitar 3000 penonton dalam satu kali pementasan
drama.
2.3.
Jenis-jenis Karya Sastra pada Periode Elizabeth beserta Tokoh-tokohnya
2.3.1
Prosa
2.3.1.1 Prose
Fiction
Pada
awal periode, Prose Fiction merupakan
jenis karya yang muncul pada zaman modern. Karya yang pertama, “Novella”, diterjemahkan berasal dari
penulis-penulis Itali. Sedangkan karya lainnya masih bersifat sederhana dan
hanya tentang sejarah, kemudian mereka melengkapi karya tersebut dengan drama Elizabethan. termasuk beberapa karya
Shakespeare. Karya yang paling penting pada tahun 1556 yaitu Painter’s Palace of Pleasure.
Dapat
disimpulkan bahwa prosa pada zaman ini telah mengalami perubahan. Dari segi
penggunaan bahasa dan kalimat yang sederhana hingga penggunaan tokoh yang
berbeda dengan sebelumnya.
Berikut
ini adalah tokoh-tokoh yang terkenal pada periode Elizabeth :
§ John
Lyly
Karya
pertama yang dibuat adalah English Prose
Fiction berisi tentang moral dan sikap dalam bentuk cerita. Pada tahun
1578, John Lyly ketika berumur 25 tahun datang dari Oxford ke London untuk
mempelajari tentang Renaissance dan
dia mulai fokus untuk menentukan dirinya sebagai seseorang yang baru
mempelajari sastra atau orang yang sudah ahli di bidang sastra. Dia memperoleh
kesuksesan semenjak menerbitkan buku yang berjudul Euphues The Anatomy of Wit (1579) dan Euphues and His England (1580). 'Euphues’
sendiri memiliki arti yaitu 'the
well−bred man' (lelaki bertabiat baik) yang membahas tentang moral pada
aspek cinta, agama, sikap. Euphues The
Anatomy ini bercerita tentang cinta segitiga, yaitu dua sahabat yang
mencintai gadis yang sama.
Gaya
penulisan Lyly itu yang paling menonjol di periode Renaissance dan menyebar luas di Eropa Barat karena
kemurnian dan keindahan karya seni yang disesuaikan dengan seni prosa dalam
bentuk sederhana. Cerdik, pintar dalam menyeimbangkan antara kata, klausa,
frasa dengan cara aliterasi dan asonasi.
Gaya
penulisan Lyly yang lainnya adalah pertanyaan retoris, sindiran untuk sejarah
klasik, dan sastra, perumpamaan rangkaian yang baik dari semua pengetahuan yang
telah ia kuasai, terutama pada kumpulan fabel fantasi (Middle Ages from the Roman writer Pliny).
Dalam
sastra tiruan 'Euphues' yang
berkembang menjadi sebuah cerita
seri roman ‘Arcadia’ oleh
Sir Philip Sidney. Pada abad ke 16, sebagian besar ada cerita seri tentang
kehidupan, semangat, kehidupan orang miskin. Cerita yang realistis itu disebut
dengan picaresque yang berasal dari bahasa Spanyol yaitu picaro.
§ Thomas
Nashe (1567-1600)
Ia
adalah seorang jurnalis dan juga ahli menulis satir. Beberapa karyanya banyak
yang menyindir para petinggi atau penguasa gereja, skandal-skandal yang
dilakukan oleh masyarakat elit. Karyanya yang terkenal adalah The Unfortunate Traveller, The Life of Jack
Wilton.
§ Sir
Philip Sidney (1554-1586)
Ia
lahir dari keluarga kaya di sebuah kota di Inggris. Dia menempuh pendidikan di Schrewbury School dan melanjutkan ke Oxford University. Karyanya yang paling
terkenal adalah The Arcadia (1590). Arcadia
berbentuk pastoral romance yang
merupakan kumpulan nyanyian dan soneta yang ditujukan kepada Lady Penelope
Devereux dan Lady Rich. Ada beberapa pengikut dari Sidney yaitu Robert Greene
dan Thomas Lodge. Lodge’s Rosalynde’ juga banyak dipengaruhi oleh Lyly.
2.3.2
Elizabethan Lyric
Poetry
Pada periode Elizabeth, karya sastranya tergolong bernada
romantic.hal ini dibuktikan dengan penggunaan bahasa yang segar, masih
dipengaruhi karya sastra klasik dan Italia, juga masih mengikuti suara hati.
Beberapa penyair tersohor pada periode ini adalah:
§ Edmun Spenser (1552-1599)
Edmun spencer, ia dilahirkan di London pada tahun 1552.
Ia dikenal sebagai seorang yang idealis, kritis dan dinamis. Spenser merupakan
tokoh yang berpengaruh pada periode Elizabeth dan menjadi salah satu tokoh
utama dalam puisi Inggris. Semenjak 1579, Spenser menerbitkan kumpulan puisinya
yang menjadi awal tanda dimulainya periode Elizabeth. Kumpulan puisi tersebut
dinamakan dengan 'The Shepherd's Calendar'.
Ini adalah satu seri cerita tentang pastor (Spenser menyebutnya dengan nama
klasik, eclogue. Kumpulan puisi ini
berisi satu cerita tentang pastor, dengan berbagai topik yang ada didalamnya seperti pujian untuk Queen Elizabeth, perdebatan agama,
percintaan, dan lain-lain.
Dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri lirik dalam puisi ini menunjukkan periode Elizabeth. Ciri-ciri tersebut adalah jelas,
indah, sebuah nyanyian, gembira, dan sangat baik.
Pada
salah satu puisinya,
ia pernah bercerita tentang bagaimana manusia, khususnya para pengembala hidup dibawah tekanan beberapa
aturan pemimpinnya. Salah satu karyanya The
Fairy Queen menjadi sajak terpanjang yang terkenal dalam kesusastraan
Inggris pada era itu. Topiknyapun beragam-tentang puisi percintaan pada umumnya
untuk kepastian Rosalind, perdebatan-perdebatan agama, pertanyaan tentang
moral, jenis puisi Inggris, dan pujian untuk Ratu Elizabeth.
§ Thomas Sackville (1536-1608)
Terkenal dengan karyanya yang berjudul The Mirror of Magistrates, yang
menggambarkan kehidupan para penguasa pada jaman itu.
§ Beberapa penyair terkenal lainnya, Earl of Essex (seorang
penyair dari kerajaan) dengan karyanya yang berjudul To Plead My Faith. Selanjutnya Sir Walter Raleigh dengan sebuah
karyanya yang ditujukan langsung untuk Ratu Elizabeth, yang berjudul To Queen Elizabeth. Dan yang mengejutkan
adalah karya dari Ratu Elizabeth sendiri, yang berjudul When I was Fair and Young. Puisi ini bercerita tentang kehidupan
Ratu Elizabeth di saat muda dengan penuh ketakutan akan dunianya.
§ Adapun
karya yang belum disebutkan pada periode Elizabeth ini, diantaranya: George Gascoigne (about 1530−1577), a courtier and soldier, who
bridges the gap between Surrey and Sidney; Sir
Edward
Dyer (about 1545−1607), a scholar and statesman, author of one perfect lyric,
'My mind to me a
kingdom
is'; John Lyly (1553−1606), the Euphuist and dramatist; Nicholas Breton (about
1545 to about
1626),
a prolific writer in verse and prose and one of the most successful poets of
the pastoral style; Robert
Southwell
(about 1562−1595), a Jesuit intriguer of ardent piety, finally imprisoned,
tortured, and executed as a traitor; George Peele (1558 to about 1598), the
dramatist; Thomas Lodge (about 1558−1625), poet, novelist, and physician; Christopher Marlowe (1564−1593), the
dramatist; Thomas Nash (1567−1601), one of the most prolific Elizabethan hack writers; Samuel Daniel
(1562−1619), scholar and critic, member in his later years of the royal household of James I; Barnabe Barnes (about
1569−1609); Richard Barnfield (1574−1627); Sir
Walter
Ralegh (1552−1618), courtier, statesman, explorer, and scholar; Joshua Sylvester (1563−1618), linguist and merchant, known for his translation of the
long religious poems of the Frenchman Du Bartas,
through
which he exercised an influence on Milton; Francis Davison (about 1575 to about
1619), son of a
counsellor
of Queen Elizabeth, a lawyer; and Thomas Dekker (about 1570 to about 1640), a
ne'er−do−weel
dramatist
and hack−writer of irrepressible and delightful good spirits.
§ John Donne and The
Beginning of The Methaphysical Poetry
Pada
akhir abad 16, puisi-puisi John Donne disajikan dalam bentuk yang baru dan gaya
penulisan yang aneh. Selama periode ini, ia menulis puisi cinta. Kemudian ketika
hidup dengan istri dan anak-anak di pasti ketergantungan pada pengunjung yang
mulia, ia berpaling kepada puisi religius.
Membedakan
karakteristik umum puisi John Donne adalah kombinasi yang luar biasa antara bentuk
lirik para cendikiawan dan roh.
Keanehan
yang pasti luar biasa pada puisi ini yaitu proses ekstrim yang terlalu
berlebihan sedangkan pengembangannya cukup sedikit, John Donne menggunakan kemampuan berpikir dan
logika secara lisan yang benar-benar tidak masuk akal.
Oleh
karena itu, karakteristik dari John Donne dan pengikut-pengikutnya disebut ‘Metaphysical’ (Philosophical) atau ‘Fantastic’.
2.3.3
The Sonnet
Awal
mulanya sonata dimulai abad ke 13 di Itali. Pada abad ke 14 di Pettrach dibawa
oleh Laura (Conzoniere) , ia
membuktikan bahwa soneta adalah bentuk puisi pertama tentang kesetiaan kepada
seorang wanita yang biasanya tidak bisa dicapai, biasanya 14 baris. Pada awal
16, soneta dibawa ke Inggris oleh Sir Thomas Wyatt dan Henry Howard Earl of
Surrey, mereka mengadaptasi soneta ke dalam bahasa Inggris.
2.3.4
The Influenced of
Classical Comedy and Tragedy
Kemajuan komedi pada periode ini
dipengaruhi oleh sastra klasik. Komedian pertama Inggris yaitu Ralph Roister
Doister. Karya tragedy pertama yang terkenal pada masa klasik yaitu Gorboduc atau Forrex atau Porrey oleh
Thomas Norton dan Thomas Sackville.
2.3.5
The Chronical-history
Play
The
chronical-history play berisi tentang peristiwa-peristiwa utama di sebagian
atau seluruhnya pada kekuasaan Elizabeth dan sebagai akibat dari keinginan
masyarakat Inggris untuk mengetahui sejarah negara Inggris. Metode dramanya pun
hampir sama dengan drama universitas yang juga berkaitan dengan raja sejarah
klasik.
2.3.6
Drama (An Elizabethan Stage)
Drama
adalah karya sastra yang berkembang pesat pada periode ini dan ditulis di London. Dimana drama
tidak hanya mengajarkan agama dan moral tapi juga memperlihatkan kehidupan manusia. Pada pertengahan pemerintahan Elizabeth, tidak ada
tempat untuk pertunjukan teater. Jika ingin mementaskan drama, para pemain
terlebih dulu mencari tempat yang tersedia. Contohnya tempat terbuka, hall, quadrangle[8],
the globe[9].
Di
bagian dalam bangungan ini ada panggung pentas yang menghadap langsung ke arah
penonton. Selain itu, ada juga tiring
house[10].
Ada empat tingkatan tempat bagi para penonton yang datang ke the globe. Tingkatan paling atas adalah
tempat duduk bagi para raja, ratu serta bangsawan. Tingkatan kedua dari atas
adalah tempat duduk bagi masyarakat yang berada di upper middle class, seperti pebisnis dan warga biasa yang kaya.
Tingkatan selanjutnya, bagi para perwira rendahan dan petani yang berada di middle class. Dan tingkatan terkahir disebut sebagai standing room only, ruang ini diperuntukkan bagi masyarakat working class, mereka menonton
pementasan drama langsung berhadapan dengan panggung sambil berdiri.
Penulis drama yang terkenal ialah:
§
Christopher Marlowe
(1564-1593)
Ia adalah anak seorang
tukang sepatu. Lahir beberapa bulan sebelum Shakespeare di Canterbury. Ia
mengenyam pendidikan di The Town Grammar School dan di Cambridge University.
Kehidupan Marlowe sungguh bebas dan liar sebagaimana para pujangga lainnya,
akibat kebebasannya dia melakukan perkelahian di sebuah club malam yang
mengakibatkan kematian dirinya. Beberapa karya Marlowe, ditempatkan pada posisi
penting dalam sejarah karya sastra Inggris, seperti The Tragic History of dr. Faustus bercerita tentang ambisi seorang
dokter yang ingin menguasai ilmu pengetahuan di seluruh dunia, hingga ia
merelakan diri untuk menjual nyawanya pada setan. Selanjutnya adalah Tamburlaine, yang menginspirasikan
Inggris untuk menguasai dunia.
§ William
Shakespeare (1564-1616)
Ialah
seorang penyair dan dramawan terbesar di Inggris. Dan juga pujangga besar
sepanjang massa yang karyanya masih dihargai sampai saat ini. Beberapa contoh
karyanya ialah, Romeo and Juliet, The
Comedy of Error, A midsummer Nights Dream, Julius Caesar, Hamlet, dan
lain-lain. Karir Shakespeare sebagai seorang dramawan dibagi menjadi empat
periode yaitu, periode eksperimen (1588-1596), periode ini ditandai dengan
sifat-sifat kemudaan atau keremajaan dirinya. Periode perkembangan (1596-1602),
masa dimana Shakespeare sudah menunjukkan kecermatan dan pengetahuan tentang
sifat-sifat manusia. Periode depresi (1602-1608), pada masa ini, Shakespeare
menunjukkan kematangan jiwa dan puncak perkembangan artisitik. Dan yang
terakhir adalah periode ketenangan (1608-1613), di periode ini adalah akhir
masa produktif Shakespeare.
[2] H Haikal,
Renissance dan Reformasi, Jakarta, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, hlm.19.
[3] Edward Albert, History of English Literature,
Oxford, University Press, 6th edition, 1979, hlm.70.
[6] Michael Alexander, A History of English Literature,
Palgrave Macmillan, 3rd edition, 2013, hlm.87.
[9] The globe suatu tempat berbentuk
bundar dengan atap terbuka langsung mengarah ke atas langit
[10] tiring house ruangan besar yang terletak dibelakang panggung yang
digunakan para aktor untuk beristirahat dan berganti pakaian
No comments:
Post a Comment