Saturday, December 24, 2016

Post-Strukturalisme



Teori landasan pemikiran Post-structuralism
            Seperti yang dijelaskan Storey (2015) dalam bukunya  bahwa teori post strukturalisme adalah teori yang berlawanan dengan pemikiran sebelumnya ataupun pengembangan dari pemikiran strukturalisme atau pemikiran teori sebelumnya. Post-strukturalisme adalah sebuah pikiran yang muncul akibat menentang pada pemikiran sebelumnya, yaitu strukturalisme. Dalam bab ini akan sedikit dibahsa pokok atau konsep pemikiran teori post-strukturalisme dan strukturalisme yang dibangun atas prinsip Saussure (1857-1913) yang mana menurut pemahaman kelompok kami, bahwa bahasa sebagai sebuah sistem tanda harus dilihat ke dalam tingkatan tunggal sehingga bahasa memiliki aspek diakronis yang mana bahasa berkembang dan berubah dari masa ke masa dilihat sebagai bagan yang kurang penting.
            Post-strukturalisme merupakan suatu pemikiran yang berakar dari ketidakpuasan teori structuralisme sehingga teori ini adalah bentuk baru dari strukturalisme yang mana mengubah sudut pandang yang awalnya hanya kepada kontruksi sosial, menuju ke pandangan objek yang mana adalah struktur sendiri yang mana akan membentuk identitas aktor dan turut serta memaknai dunia sosial. Bahkan Focault (2008) mengatakan bahwa post-strukturalisme memiliki pemikiran setiap konteks ruang dan waktu ada kekuasaan yang mendominasi pengetahuan dan berdampak kepada kenyataan realitas sosial sehingga diperlukan upaya mengungkap kebenaran yang mana Focault menggunakan diskursus(discourse) untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pemikiran post-strukturalisme.
            Derrida (2007) yang merupakan pemikir post-strukturalisme juga setuju bahwa struktur adalah contohnya, pada saat sebuah film itu berjalan dengan adanya aktor dan peran-perannya yang lain itu dikarenakan adanya sutradara dan penulis skrip yang berkarya di dunia perfilman tersebut sehingga semua hal memiliki proses yang berkelanjutan untuk dijalankan, bukan hanya refleksi statistika atau struktur yang hanya berpaku pada susunan yang beku. Pemikiran post-strukturalisme ini berkembang di Amerika pada tahun 1970 yang mana dari sinilah muncul pemikiran pemikiran post-strukturalisme.
Pemikiran menurut tokoh pakar post strukturalisme adalah sebagai berikut :
a.       Derrida
Derrida memiliki pemikiran baru tentang post strukturalisme yang dinamakan dengan dekonstruksi. Bahkan, pascastrukturalisme lahir sebagai dekontruksi dari teori strukturalisme. Menurut Derrida post-strukturalisme mengandung pengertian kritik maupun penyerapan yang menyerap berbagai aspek linguistik struktural sambil menjadikannya sebagai kritik yang dianggap  mampu melampaui strukturalisme. Menurutnya,  teori ini menolakide  tentang struktul alami yang melandasi sesuatu yang tidak stabil melalui baik buruk hal tersebut. Menurut Derrida teori ini bersifat antihumanis yang dalam upayanya meminggirkan subjek manusia yang terpadu dan koheren sebagai asal muasal makna stabil(Barker, 2004)
b.      Lacan
Lacan mencetuskan pemkiran didasari dari teori Sigmun Freud yang mana pada awalnya menganalisa tentang masalah ketiaksadaran, egoisme dan ketakutan akan kastrasi oleh ayah dan akhirnya mendasari konsep pemikiran Lacan. Ia juga menjelaskan dan menghidupkan lagi sekumpulan konsep, khususnya dalam konsep ketidaksadaran yang mana egoisme dalam diri manusia itu memunculkan ketidaksadaran manusia yang dapat meluas ke berbagai bidang sosial dan kemanusiaan. Lacan juga menafsirkan bahwa bayi 6-18 bulan yang sudah dapat melihat pantulan dirinya dalam cermin dan sadar dan mulai bisa berbahasa maka dari stulah kesadaran dimulai dan dengan demikianlah egoisme terjadi. “Manusia berbicara, tetapi simbollah yang membuatnya menjadi manusia (Lacan, 1953)
c.       Michael Foucault
Foucoult mendeskripsikan bagaimana gagasan modern dari liberalisasi dan alasan yang pada akhirnya akan masuk ke dalam jenis pengetahuan. Ia dengan karyanya yang berkaitan erat dengan sosial budaya sangat berpengaruh dalam mendifinisikan tubuh dengan karakter ilmiah, universal, yang tergantung pada waktu dan tempat. Foucault tertarik pada bidang ilmu pengetahuan yang dapat menghasilkan cara-cara baru. Menurutnya, aspek masyarakat yang paling penting untuk menjadi modern bukanlah fakta bahwa masyarakat itu ekonomi kapitalis atau bentuk dari solidaritas, namun dari cara dimana konsep ilmu pengetahuan yang baru yang belum dikenal itu muncul dan dapat endifinisikan kehidupan modern.

No comments:

Post a Comment